Selasa, 15 Desember 2009

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI GSM

Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan standar yang diterima secara global untuk komunikasi selular digital. GSM adalah nama group standardisasi yang dimapankan pada tahun 1982 untuk menghasilkan standar telepon bergerak di Eropa. Perkembangan GSM ini dilatarbelakangi oleh keadaan di tiap-tiap negara Eropa pada ssat itu yang masih menggunakan system telekomunikasi wireless yang analog dan tidak compatible antara negara, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya roaming antar negara. Standar sistem komunikasi ini dikembangkan oleh European Telecommunication Standard Institute (ETSI) pada tahun 1988 dan diperkirakan banyak negara lainnya diluar eropa akan turut menggunakan teknologi GSM.

Global System for Mobile Communication (GSM) adalah generasi kedua dari standar sistem selular yang dikembangkan untuk menyelesaikan masalah fragmentasi dari sistem selular generasi pertama. Perbedaan utama sistem 2G dengan teknologi sebelumnya (1G) terletak pada teknologi digital yang digunakan. Keuntungan teknologi generasi kedua dibanding dengan teknologi generasi pertama antara lain sebagai berikut :

Kapasitas sistem lebih besar, karena dominan menggunakan teknologi TDMA (digital), dimana penggunaan sebuah kanal dibagi ke dalam beberapa domain waktu. Hal ini berlawanan dengan teknologi generasi pertama yang hanya menggunakan FDMA.
Adanya standard internasional yang digunakan sebagai rujukan perkembangan teknologi selular sehingga sistem pada negara – negara yang berbeda tersebut masih tetap kompatible satu dengan lainnya sehingga dimungkinkannya roaming antara negara.
Service yang beragam. Dengan menggunakan teknologi digital, sehingga service yang ditawarkan menjadi lebih beragam dan juga memungkinkan diimplementasikannya service-service yang berbasis data, seperti SMS dan juga pengiriman data dengan kecepatan rendah.
Tingkat sekuriti yang lebih baik karena menggunakan teknologi digital, dimana dimungkinkan utk melakukan encripsi dan chipering informasi.

ARSITEKTUR GSM

Pada arsitektur GSM kita mengenal tiga subsystem utama yang memiliki tugas dan peran sendiri-sendiri di antaranya :
1. Base Station Subsystem (BSS), memiliki fungsi utama sebagai pengirim dan penerima sinyal radio dari dan menuju Mobile Station (MS).
2. Network and Switching Subsystem (NSS), berperan dalam melakukan pengawan dan control switch pada BSS.
3. Operation and Maintenance Center (OMC), merupakan bagian yang berfungsi untuk mengoperasikan dan menyediakan Operating System (OS) bagi keduanya (BSS dan NSS).

Arsitektur GSM

Satu lagi sub system yang ada di dalam GSM yaitu Mobile Station (MS). Mobile Station (MS) merupakan alat komunikasi yang dibutuhkan pelanggan untuk dapat mengakses layanan yang telah disediakan oleh operator GSM. MS dapat berupa alat komunikasi yang terpasang pada kendaraan atau yang mudah dibawa (portable handheld). MS terdiri atas Mobile Equipment (ME) dan Subscriber Identification Module (SIM) card. SIM card merupakan kartu identitas bagi pelanggan. Tanpa adanya SIM, maka mobile equipment tidak dapat beroperasi. Dalam SIM card terdapat microprosesor dan memori untuk menyimpan data pelanggan. MS biasanya dianggap sebagai bagian dari BSS.

Base Station Subsystem (BSS)
Base Station Subsystem (BSS), atau yang biasa dikenal sebagai radio subsystem adalah penyedia dan pengatur transmisi radio dari system selular. Fungsi utama dari BSS adalah menghubungkan antara MS dengan NSS. Interface antara MS dengan subsistem lain dari GSM juga diatur melalui BSS. BSS terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
Base Transmission Station (BTS).-
BTS berfungsi untuk mengkoneksikan Mobile Station dengan Base Station Controller (BSC). Sebuah BTS terdiri dari pemancar dan penerima radio serta antena. Penjelasan mengenai BTS lebih dalam akan dijelaskan pada subbab tersendiri di bawah.
Base Station Controller (BSC).-
BSC mengatur semua fungsi hubungan radio dari jaringan GSM. BSC adalah switch berkapasitas besar yang menyediakan fungsi seperti handover HP, penyediaan chanel radio, dan kumpulan dari konfigurasi data beberapa cell. Beberapa BSC dapat dikontrol oleh setiap MSC.
Transcoder and Adapter Unit (TRAU).-
Transcoder and Rate Adapter Unti (TRAU) merupakan bagian dari Base Station Subsystem. TRAU terletak antara BSC dan MSC dimana untuk berkomunikasi menggunakan A interface. TRAU berfungsi untuk melakukan transcoding (de-/compressing) sinyal suara dan data rate adaptation (mengadaptasi kecepatan data yang diakses).

Network Switching Subsystem (NSS)
Network Switch Subsystem (NSS) berperan dalam mengkoneksikan antar user dalam sebuah jaringan atau ke jaringan yang lain. NSS terdiri dari lima komponen jaringan di antaranya :
Mobile Switching Center (MSC).-
MSC merupakan inti dari network subsystem, yang berperan untuk interkoneksi hubungan antar BSS, antar MSC atau dengan jaringan telepon kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
Home Location Register (HLR).-
HLR berfungsi untuk penyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan yang tersimpan secara permanen, tidak tergantung pada posisi pelanggan. HLR bertindak sebgai pusat informasi pelanggan yang setiap waktu akan diperlukan oleh VLR untuk merealisasi terjadinya komunikasi pembicaraan. VLR selalu berhubungan dengan HLR dan memberikan informasi posisi pelanggan berada.
Visitor Location Register (VLR).-
VLR berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan. Adanya informasi mengenai pelanggan dalam VLR memungkinkan MSC untuk melakukan hubungan Incoming (panggilan masuk) maupun Outgoing (panggilan keluar). VLR bertindak sebagai database pelanggan yang bersifat dinamis karena selalu berubah setiap waktu, menyesuaikan dengan pelanggan yang memasuki atau berpindah naungan MSC.
Authentication Center (AuC).-
AuC menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk memeriksa keabsahan pelanggan, sehingga usaha untuk mencoba mengadakan hubungan pembicaraan bagi pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. Di samping itu, AuC berfungsi untuk menghindarkan adanya pihak ketiga yang secara tidak sah mencoba untuk menyadap pembicaraan.

Operation Subsystem (OSS)
OSS digunakan untuk melakukan remote monitoring dan manajemen jaringan. Pada OSS terdapat Operation and Monitoring Center (OMC) yang berfungsi melakukan monitoring unjuk kerja jaringan dan melakukan konfigurasi remote dan pengaturan aktivitas kesalahan seperti alarm dan monitoring. Adapun OMC dibagi menjadi dua yaitu OMC-R yang merupakan OMC bagi BSS dan OMC-S yang merupakan OMC bagi NSS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar